A.
Sejarah
Ernestine Wiedenbach
Ernestine Wiedenbach adalah seorang pemimpin yang
dikenal dalam pengembangan teori dan perawatan maternal bayi. Pada tahun 1952
Ernestine ditetapkan menjadi direktur program kelulusan di perawatan kesehatan
maternal bayi baru lahir, di Yale University School Of Nursing, yang dimulai
pada tahun 1956. Ernestine Wiedenbach mengundurkan diri pada tahun 1966. Ia
tidak pernah menikah dan meninggal di umur 97 tahun pada tanggal 8 maret 1998.
B.
Konsep
Model Kebidanan Menurut Teori Ernestine Wiedenbach
Menurut
Teori Ernestine Wiedenbach konsep model kebidanan dibagi menjadi 5, yaitu :
1. The Agents
Empat
elemen dalam ”clinical nursing” yaitu:
filosofi,
tujuan,
praktik, dan
Seni atau keterampilan
Selain itu
Ernestine juga yakin bahwa ada 3 bagian esensial yang dihubungkan dengan filosofi
keperawatan (Raleigh, 1989 dan Wiedenbach 1964):
a.
Menghargai atas kehidupan yang telah diberikan
b. Menghargai sebuah kehormatan, suatu
yang berharga, otonomi dan individualisme pada setiap orang
c. Resolusi dalam menerapkan dinamisasi
terhadap orang lain ( Raleigh, 1989 )
Filosofi yang dikemukakan adalah
tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera, untuk mengembangkan kebutuhan yang
lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi orang tua.
2. The Recipient
Perawat/bidan memberikan intervensi kepada individu
disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan masing-masing ( Raleigh, 1989 ).
Recipient meliputi wanita, keluarga, dan masyarakat. Perempuan menurut
masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang
berkompeten dan mampu melakukan segalanya sendiri, sehingga bidan/perawat
memberi pertolongan hanya apabila individu tersebut mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhannya sendiri.
3. The Goal/Purpose
Tujuan
dari proses keperawatan adalah membantu orang yang membutuhkan pertolongan.
Konsep Wiedenbach tujuan akhir dari perawatan “ sebuah ukuran atau tindakan
yang diperlukan dan diinginkan seseorang dan berpotensi untuk merubah atau
memperpanjang kemampuan seseorang tersebut untuk mengatasi keterbatasan “ (
Danko et al., 1989 cite Wiedenbach’s ( 1964).
Disadari bahwa kebutuhan
masing-masing individu perlu diketahui sebelum menemukan goal. Bila sudah
diketahui kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goal yang akan dicapai dengan
mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis yang berbeda
dari kebutuhan yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis.
Untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan pasien, bidan/perawat harus menggunakan
mata, telinga, tangan, serta pikirannya.
4. The Means
Untuk
mencapai tujuan dari asuhan kebidanan Wiedenbach menentukan beberapa tahap
yaitu a. Identifikasi kebutuhan klien
b.
Ministration, yaitu memberikan
dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan
c. Validation, mengecek apakah bantuan
yang diberikan merupakan bantuan yang dibutuhkan
d. Coordination, koordinasi
sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien
Untuk bisa membantu pasien, perawat/bidan harus mempunyai :
a.
Pengetahuan, untuk bisa memahami
kebutuhan pasien
b.
Penilaian, kemampuan pengambilan
keputusan
c.
Ketrampilan, kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan pasien
5. Framework
Yaitu kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial,
organisasi, dan profesional.
C.
Tahap-Tahap
Untuk Mencapai Tujuan Asuhan Kebidanan
Dalam pencapaian tujuan, seseorang bidan memerlukan pengetahuan, keadilan, dan
ketrampilan. Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan, Wiedenbach menentukan
beberapa tahap yaitu :
a.
Identifikasi kebutuhan klien
b. Ministration, yaitu memberikan
dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan
c.
Validation, mengecek apakah bantuan
yang diberikan merupakan bantuan yang dibutuhkan
d. Coordination, koordinasi
sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
BY
KEL III : -BQ. ZIADATUL FAHMI -EVA ANGEL HARDIA
-FITRI MARIYANTI -JUMAYANTI
-LISA DESI HAPSARI -MARIA ADE IRMA KUE
-SRI HANDAYANI
Assalamu'alaikum ..
BalasHapuskami Ami dan ayuk dari kelompok 2 ingin bertanya
tolong jelaskan dan berikan contohnya Empat elemen dalam ”clinical nursing” yaitu:
filosofi,
tujuan,
praktik, dan
Seni atau keterampilan
terimakasih :)
salam sejahtera,, kami dari klompok 1
BalasHapusmau bertanya: Didalam The Framework terdapat 5 klompok yang digambarkan dalam bagian:
(di dalam modul hal 35 disebutkan hanya empat terus yang satunya apa??? :):P) terus mohon penjelasannya dan kenapa di blog tidak dijelaskan sehingga kami tidak dapat memahaminya untuk point no.5 ini . Terimakasih
terimakasih atas pertanyaannya:
Hapusmb titin,,,dalam framework terdapat 5 kelompok yang di gambarkan dalam bagian,
maksudnya keempat point yang di sebutkan di hal 35 itu bagian itu mewakili kelima kelompok bukan tiap kelompok mewakili satu point...bisa di fahami kan :p...
mohon maaf juga tidak di jelaskan karena mungkin dalam point itu tidak terlalu sulit untuk di fahami jadi tidak di jelaskan....
assalamualaikum,,
BalasHapuskami ariesta claudia dan davitri ingin bertanya tentang Framework
Yaitu " kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi, dan profesional.".. yang dimaksud dari kalimat tersebut itu bagaimana,, dan berikan contohnya,, maturnuwun...:*
assalamu'alaikum
BalasHapuskami meti purwanti & ana amalia dari kel.5.
disini kami mau menanyakan, teori Ernestine Wiedenbach yang menyatakan bahwa Perempuan menurut masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten dan mampu melakukan segalanya sendiri ?
berikan pendapat kalian tentang masalah tersebut ?
terima kasih
Terima kasih atas pertanyaannya mba, kami coba menjawab pertanyaan dari mba"
Hapusmenurut pendapat kami:
1).Perempuan menurut masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya?
jawab : kita kembali melihat dari segi agama..
firman Allah dalam Q.S. An-Nisaa' ayat 34 : menyatakan bahwa "Laki-laki adalah pemimpin kaum wanita, karena diberi kodrat memimpin oleh Allah. Kodrat yang Allah berikan ini merupakan kelebihan laki-laki dari perempuan. Oleh karena itu, sudah menjadi ketetapan Allah bahwa orang yang bertanggung jawab memimpin di dalam rumah tangga adalah suami. Selain itu, para suami diwajibkan memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Adanya kodrat dan kewajiban semacam ini berarti menuntut adanya kemampuan pihak laki-laki untuk memimpin istri dan anggota keluarganya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam mendidik anak-anak.
2).Individu yang berkompeten dan mampu melakukan segalanya sendiri adalah orang memiliki kesabaran dalam melayani orang yang tengah menderita penyakit yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang/cinta.
Lebih lanjutnya memandang caring sebagai suatu proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri juga memperkenalkan sifat-sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati,rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain.sekian dan terimakasi :)
ralat ariesta dan davitri yang bertanya di atas dari kel 1,, makasih..
BalasHapuswasalamualaikum..wr..wb
BalasHapusbaik trimakasih atas pertanyannya untuk kel 2.. kami akan mencob menjawab pertanyaannya :)
@filosofi :sesuatu yang memotivasi perawat untuk bertindak dengan berbagai cara.
contoh : seorang perawat memberikan asuhan kebutuhan ibu dan bayi yang segera,untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi orang tua.
Menghargai atas kehidupan yang telah diberikan
Menghargai sebuah kehormatan, suatu yang berharga, otonomi dan individualisme pada setiap orang
@tujuan :apa yang diinginkan perawat untuk menyelesaikan apa yang dilakukannya.
contoh :membantu orang yang membutuhkan pertolongan, pemberian asuhan yang ditujukan ke arah yang baik dari keseluruhan pasien.seperti konseling
@praktik :keperawatan yang mempengaruhi kepercayaan dan perasaan tentang menemukan kebutuhan pasien yang ditemukan.
contoh : seorang tenaga kesehatan dalam memberikan penjelasan mengenai kebutuhan pasien harus mampu meyakinkan pasien dengan bukti yang nyata. misalnya melakukan tes golongan darah dll.
@seni/keterampilan :mengerti apa yang pasien butuhkan dan perhatikan, mengembangkan cita-cita dan tindakan untuk meningkatkan kemampuan / kesehatan pasien dan memberikan aktivitas yang berhubungan dengan rencana pengobatan agar dapat lebih meningkatkan kesehatan pasien.
contoh : seorang bidan yang memberikan ANC pada ibu hamil
wa'alaikumsalam wr..wb..
BalasHapustrimakasi atas pertanyaan yang cukup menarik,, kami akan mencoba mencoba menjawab pertanyaanya mb davitri dan mb ariesta mewakili kelompok 1 :
Framework
pertanyaanya yaitu framework: kerangka kerja yang terdiri dari lingkungan sosial, organisasi, dan profesional.maksudnya disni iyalah kalau menurut saya : seorang bidan atau perawat dalam framework atau kerangka kerjanya harus mampu mengimplemetasikan diriny sesuai lingkungan disekitarnya dan mamapu berorganisasi yang sesuai dengan tujuan dan dan kebutuhan dari pasien atau klien sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan yang propesional untuk mencapai kerangka kerja yang di susun sesuai presedur atau rencana dan ancangan dari pihak tenaga kesehatan yang bersangkutan tersebut(bidan).
contohnya : misal seorang bidan desa yang melakukan penyuluhan di desa tersebut.
sekian smoga bisa dimengerti dari penjelasa diatas, dan kurg lebihnya mohon maaf :) trimakasih
tambaha contohnya untuk kelompok 1 : bidannya mengikuti anggota PKK. Bidan memperanserti rtakan dirinya dlm kegiatan yang diadakan yg ada didesa tersebut speRTI PKK.
BalasHapusApa kekurangan dan kelebihan menurut teori Ernest wedenbeach
BalasHapusApa kekurangan dan kelebihan menurut teori Ernest wedenbeach
BalasHapus